PengertianJangka Sorong Jangka sorong itu alat untuk mengukur panjang, diameter luar maupun diameter dalam suatu benda. Selain itu, bisa juga untuk mengukur kedalaman lubang atau bangun ruang, misalnya tabung. Nah, jangka sorong lebih dipakai untuk mengukur benda yang ukurannya kecil dan nggak bisa diukur pakai penggaris.
PengertianBesaran. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, serta dapat dinyatakan dengan angka dan memiliki satuan.Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu: Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya.
MikrometerSekrup - Bagian, Fungsi, Cara Membaca, Cara Menggunakan. Fungsi Mikrometer Sekrup - Pengertian Alat Ukur Mikrometer Sekrup ialah salah satu Alat Ukur yang bisa digunakan untuk mengukur Panjang suatu Benda dan mengukur Tebal sebuah benda serta mengukur Diameter Luar sebuah benda dengan tingkat ketelitian mencapai 0.01 mm (10 -5 m).
Jangka sorong fungsinya untuk mengukur panjang, lebar, tinggi, tebal, kedalaman, diameter luar maupun diameter dalam - mikrometer sekrup fungsinya untuk mengukur diameter dan ketebalan benda yang relatif tipis. 2. - Cara kerja Mistar Dalam setiap pengukuran dengan menggunakan mistar, usahakan kedudukan pengamat tegak lurus dengan skala yang
Jangkasorong adalah suatu alat ukur panjang yang dapat dipergunakan untuk mengukur panjang suatu benda berbeda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. keuntungan penggunaan jangka sorong adalah dapat dipergunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupun kedalam sebuah tabung.
Andadapat menggunakan alat ukur ini untuk mengukur diameter dalam, diameter luar, serta kedalaman suatu benda yang akan diukur. Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang terdiri atas skala utama, skala nonius, rahang pengatur garis tengah dalam, rahang pengatur garis tengah luar, dan pengukur kedalaman.
Mengukurdiameter dengan menggunakan jangka sorong: Langkah 1 Menentukan terlebih dahulu skala tetap. Skala nol nonius terletak antara 3,1 cm dan 3,2 cm pada skala tetap. Berarti skala tetapnya sebesar 3,1 cm. Langkah 2 Menentukan skala nonius. Skala nonius berdempetan pada skala tetap adalah angka 4.
Ketelitianjangka sorong mencapai 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong bisa digunakan untuk mengukur diameter luar dan dalam suatu cincin, kedalaman bejana sempit, ketebalan pelat, dan sebagainya. Alat ini diciptakan oleh seorang ilmuwan asal Perancis, yaitu Pierre Vernier. Tak heran jika jangka sorong memiliki nama lain Vernier caliper.
CaraPemakaian Jangka Sorong untuk Mengukur Diameter Dalam Suatu Benda Memutar pengunci ke kiri atau mengendorkan sekrup pengunci Menggeser rahang geser jangka sorong sedikit ke kanan Meletakkan benda/cincin/tabung yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang (atas) jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin/tabung tersebut
Jangkasorong adalah alat ukur panjang yang memiliki ketelitian 0,1 mm dengan ketelitian yang lebih baik dari mistar. Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter luar suatu tabung, kawat, atau tebal sebuah buku. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter bagian dalam tabung atau botol dan juga kedalamannya.
aRSq8. Jangka sorong adalah alat ukur yang mampu mengukur jarak, kedalaman, maupun diameter dalam’ suatu objek dengan tingkat akurasi dan presisi yang sangat baik ±0,05 mm. Hasil pengukuran dari ketiga fungsi alat tersebut dibaca dengan cara yang sama. Alat ini dipakai secara luas pada berbagai bidang industri enjiniring teknik, mulai dari proses desain/perancangan, manufaktur/pembuatan, hingga pengecekan akhir produk. Alat ini dipakai luas karena memiliki tingkat akurasi dan presisi yang cukup tinggi, mudah digunakan, mudah dibawa-bawa, dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Karena alasan inilah jangka sorong lebih disukai insinyur enjinir dibandingkan alat ukur konvensional seperti penggaris. Bagian-bagian Jangka Sorong Bagian-bagian jangka sorong terdiri dari skala baca yang tercetak pada badan alat ini sama seperti skala baca/angka-angka di penggaris yang dapat diatur berdasarkan letak “rahang” jangka sorong; terdapat dua pasang rahang, yakni sepasang rahang luar atau rahang bawah untuk mengukur jarak pengukur utama dan sepasang rahang dalam atau rahang atas untuk mengukur diameter dalam’ contohnya mengukur diameter dalam pada cincin. Kedua pasang rahang tersebut dapat digerakkan untuk pengukuran, jarak antar rahang untuk kedua pasang rahang tersebut dapat dibaca dengan cara yang sama. Selain itu pula, terdapat tangkai ukur kedalaman yang pergerakannya diatur dengan cara menggerakkan rahang. Karena ketiga bagian-bagian jangka sorong tersebut saling bergerak bersamaan, maka ketiga fungsi tersebut pengukurannya dibaca/dihitung dengan cara yang sama. Untuk lebih jelasnya, bagian-bagian jangka sorong dapat dilihat pada gambar dibawah ini Sumber gambar Cara Membaca Jangka Sorong Perhatikan hasil pengukuran diatas. Cara membaca jangka sorong untuk melihat hasil pengukurannya hanya dibutuhkan dua langkah pembacaan Membaca skala utama Lihat gambar diatas, 21 mm atau 2,1 cm garis merah merupakan angka yang paling dekat dengan garis nol pada skala vernier persis di sebelah kanannya. Jadi, skala utama yang terukur adalah 21mm atau 2,1 cm. Membaca skal vernier Lihat gambar diatas dengan seksama, terdapat satu garis skala utama yang yang tepat bertemu dengan satu garis pada skala vernier. Pada gambar diatas, garis lurus tersebut merupakan angka 3 pada skala vernier. Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,3 mm atau 0,03 cm. Untuk mendapatkan hasil pengukuran akhir, tambahkan kedua nilai pengukuran diatas. Sehingga hasil pengukuran diatas sebesar 21 mm + 0,3 mm = 21,3 mm atau 2,13 cm. Contoh Soal Jangka Sorong Contoh Soal 1 Tentukan hasil pengukuran pada gambar diatas dalam satuan centimeter. Solusi Pembacaan skala utama= 10 cm angka 10 persis bersebrangan dengan angka nol pada skala vernier disebelah kanannya. Pembacaan skala vernier/ skala nonius= 0,02 cm garis kedua setelah nol pada skala vernier tepat lurus dengan garis diatasnya. Jadi, hasil pengukuran pada gambar di atas = 10 cm + 0,02 cm = 10,02 cm Atau 100,2 mm. Contoh Soal 2 Suatu baut panjangnya diukur dengan menggunakan jangka sorong dengan skala utama centimeter seperti yang dapat dilihat pada gambar diatas. Tentukan hasil perhitungan akhir dari pengukuran diatas dalam satuan milimeter. Solusi Pembacaan skala utama= 1,1 cm atau 11 mm terdapat satu garis setelah angka 1 pada skala utama yang persis bersebrangan dengan angka nol pada skala vernier disebelah kanannya. Pembacaan skala vernier/ skala nonius= jika dilihat dengan seksama, garis pada skala vernier yang tepat lurus dengan garis diatasnyamerupakan garis antara 6 dan 7. Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,65 mm. Didapat, hasil pengukuran panjang baut adalah 11 mm + 0,65 mm = 11,65 mm Atau 1,165 cm. Jangka Sorong Analog dan Digital Jangka sorong diatas merupakan jenis alat pengukuran konvensional pada umumnya atau biasa disebut jangka sorong manual karena hasil pengukurannya harus dihitung sendiri secara manual. Selain jenis seperti diatas, terdapat dua jenis lainnya, yaitu jangka sorong analog dan digital. Kedua jenis ini tidak memerlukan perhitungan manual seperti jangka sorong manual karena hasil pembacaan pengukuran pada kedua alat tersebut langsung ditampilkan pada tampilan pembaca analog dan digital enak ya 🙂 . Akan tetapi, kedua jenis alat ini membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan dan perawatannya jangan sampai terjatuh, nanti bisa rusak. Sumber gambar Kontributor Ibadurrahman Mahasiswa S2 Teknik Mesin FT UI Materi lainnya Kesetimbangan Benda Tegar Listrik Statis Gerak Parabola
Ilustrasi Jangka Sorong fotoPixabayJangka sorong merupakan alat ukur yang multifungsi. Pasalnya, alat ini tak hanya mampu mengukur panjang suatu benda, namun juga menakar diameter hingga kedalaman sebuah sorong atau vernier caliper juga menyandang tingkat akurasi pengukuran yang 10 kali lebih tinggi daripada alat ukur mistar. Ketelitian jangka sorong dapat mencapai 0,1 mm atau 0,01 cm. Biasanya, alat ini kerap digunakan di bidang teknik karena akurasinya yang tergolong tinggi. Alat ukur ini dibutuhkan untuk melakukan proses perancangan, pembuatan, dan pengecekan akhir sorong terdiri dari beberapa bagian dengan fungsi yang berbeda-beda. Berikut adalah bagiannyaRahang Luar berfungsi untuk mengukur diameter luar suatu Dalam dapat menakar diameter bagian dalam suatu benda. Sekor Pengunci mengunci hasil pengukuran agar hasilnya tidak berubah saat Utama menunjukkan hasil pengukuran dalam satuan mm, cm, dan Vernier menjadi skala pengukuran kedalaman mengukur bagian kedalam suatu benda atau Jangka Sorong fotoPixabaySeperti diketahui, jangka sorong dapat mengukur diameter luar, diameter dalam, dan kedalaman suatu benda. Lantas, bagaimana cara menggunakannya? Simak ulasan berikut Mengukur Diameter Dalam Suatu BendaPutar kunci jangka sorong ke kiri untuk mengendorkan sekrup Anda dapat menggeser rahang geser jangka sorong sedikit ke benda yang akan diukur ke dalam jangka sorong, hingga kedua rahang atas jangka masuk ke dalam benda sudah, Anda bisa menggeser rahang geser ke kanan hingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam benda yang sekrup pengunci pada jangka dan catat hasil Mengukur Diameter Luar Suatu BendaKendurkan sekrup pengunci dengan menggeser rahang geser jangka sorong ke kanan. Sehingga, benda yang diukur bisa masuk di antara rahang geser dan rahang benda yang ingin diukur di antara kedua rahang geser ke kiri hingga benda yang diukur terjepit oleh kedua sekrup pengunci pada jangka dan catat hasil Mengukur Kedalaman Suatu Benda atau TabungLetakkan tabung yang hendak diukur dalam posisi berdiri jangka dan letakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung yang hendak rahang geser ke bawah hingga ujung batang jangka sorong menyentuh dasar Anda bisa mengunci sekrup pengunci pada jangka dan catat hasil pengukuran.
⏩Temukan ragam contoh soal jangka sorong dan jawabannya lengkap dengan pembahasan⭐ Kumpulan soal terbaru di tahun ini☑️ Pentingnya pemahaman dan penerapan jangka sorong dalam pengukuran dimensi tidak dapat diabaikan dalam berbagai bidang seperti teknik, manufaktur, dan ilmu pengetahuan. Untuk membantu memperkuat pemahaman kita tentang penggunaan jangka sorong, berikut ini adalah kumpulan contoh soal yang menantang serta pembahasannya. Soal-soal ini dirancang untuk melatih kemampuan dalam mengukur dengan akurasi tinggi menggunakan jangka sorong serta memahami konsep dan rumus yang terkait. Dengan menguasai pemahaman ini, diharapkan kita dapat mengaplikasikan jangka sorong dengan tepat dan efektif dalam berbagai situasi pengukuran yang kompleks. Bersiaplah untuk mengasah keterampilan pengukuran dan tantang diri Anda dengan soal-soal yang menarik ini! Contoh Soal Menghitung Jangka SorongContoh Soal Jangka Sorong Pilihan Ganda Contoh Soal Menghitung Jangka Sorong Berikut kami paparkan 10 contoh soal jangka sorong yang dikemas dalam soal cerita lengkap dengan jawaban pembahasannya untuk bahan refrensi belajar anda. Soal 1 Sebuah balok diukur lebarnya menggunakan vernier caliper dan mendapatkan hasil seperti gambar dibawah ini. Berapakah lebar balok tersebut ? Pembahasan Garis disebelah atas menunjukkan skala utama, sedangkan garis di sebelah bawah merupakan skala nonius skala tambahan. Jadi pengukuran diatas menggunakan satuan CM. Dan jarak antar tiap garis pada skala utama adalah 1 cm. Maka Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius Angka 0 pada skala nonius berada diantara dan 2, sehingga skala utama = cm Garis pada skala nonius yang berhimpit dengan garis skala utama adalah garis ke-8, sehingga skala nonius = 8 x cm = cm. cm = mm merupakan batas ketelitian vernier caliper Sehingga hasil pengukuran = cm + cm = cm Soal 2 Siswa dari SMP Negeri 1 Malang mendapatkan tugas untuk mengukur ketebalan plat baja menggunakan vernier caliper yang mana diperoleh hasil seperti gambar dibawah ini. Berapakah ketebalan plat baja yang diukur siswa tersebut ? Pembahasan Untuk mulai menghitung, langkah pertama yang harus anda lakukan ialah memperhatikan garis pendek yang berhimpit diantara skala utama dan skala nonius lihat gambar Dari gambar tersebut diperoleh Skala utama = 0,9 cm Skala nonius = 8 x 0,01 = 0,08 cm Hasil pengukuran = 0,9 + 0,08 cm = 0,98 cm = 9,8 mmJadi ketebalan plat baja yang diukur siswa SMP Negeri 1 Malang adalah 9,8 mm Soal 3 Berapakah panjang benda yang diukur jika nilai skala utama dan skala nonius terlihat seperti gambar dibawah ini ? Pembahasan Lingkaran biru = 5,3 cm Lingkaran merah = 5 x = cm Hasil pengukuran = 5,3 + = 5,35 cm Soal 4 Sebuah logam diukur menggunakan mistar sorong dan memiliki nilai pengukuran seperti yang ditunjukkan oleh gambar dibawah ini. Tentukan nilai hasil pengukurannya! Pembahasan Skala Utama = 1,4 cm Skala Nonius = 3,5 Skala Terkecil = 0,05 mm Hasil Pengukuran = 1,4 cm + 3,5 × 0,05 mm = 1,4 cm + 0,175 mm = 1,4 cm + 0,0175 cm = 1,4175 cm Soal 5 Jika hasil pengukuran yang dihasilkan dengan mistar sorong adalah 4,35 cm, penulisan laporan hasil pengukuran yang benar menurut kaidah ilmiah adalah? Pembahasan Hasil pengukuran suatu besaran dilaporkan sebagai x = xo ± Δx Dengan xo = hasil pengukuran yang terbaca Δx = ketidakpastian alat ukur. Jika menggunakan mistar, maka ketidakpastiannya adalah 0,05 cm. Dengan demikian, penulisan laporan hasil pengukuran yang benar adalah 4,35 ± 0,05 cm. Soal 6 Mengukur panjang suatu benda dengan jangka sorong diperoleh hasil pengukuran sebesar 5,6 cm. Berapakah hasil pengukuran tersebut dalam milimeter mm? Jawaban 56 mm Pembahasan Karena 1 cm = 10 mm, maka hasil pengukuran 5,6 cm dapat dikonversi menjadi 56 mm. Soal 7 Jangka sorong memiliki skala utama hingga 150 mm dan skala nonius dengan 10 pembagian. Jika angka pada skala utama adalah 12 mm dan angka pada skala nonius adalah 5,2 mm, berapakah hasil pengukuran menggunakan jangka sorong ini? Jawaban 125,2 mm Pembahasan Dalam rumus jangka sorong, hasil pengukuran dapat dihitung sebagai N × skala utama + m × skala nonius. Substitusi angka yang diberikan akan menghasilkan 12 mm × 10 + 5,2 mm = 125,2 mm. Soal 8 Diameter suatu poros diukur menggunakan jangka sorong dan diperoleh hasil pengukuran sebesar 4,8 mm. Berapakah diameter poros tersebut dalam satuan inci in? Gunakan 1 in = 25,4 mm Jawaban 0,189 in Pembahasan Karena 1 in = 25,4 mm, maka hasil pengukuran 4,8 mm dapat dikonversi menjadi 4,8 mm ÷ 25,4 mm/in ≈ 0,189 in. Soal 9 Pada jangka sorong, angka pada skala utama adalah 8 mm dan angka pada skala nonius adalah 0,35 mm. Berapakah hasil pengukuran menggunakan jangka sorong ini? Jawaban 8,35 mm Pembahasan Hasil pengukuran dapat dihitung sebagai N × skala utama + m × skala nonius. Dengan substitusi angka yang diberikan, akan diperoleh 8 mm + 0,35 mm = 8,35 mm. Soal 10 Mengukur ketebalan suatu pelat logam dengan jangka sorong dan diperoleh hasil pengukuran sebesar 2,5 mm. Berapakah hasil pengukuran tersebut dalam satuan inci in? Jawaban 0,098 in Pembahasan Karena 1 in = 25,4 mm, maka hasil pengukuran 2,5 mm dapat dikonversi menjadi 2,5 mm ÷ 25,4 mm/in ≈ 0,098 in. Contoh Soal Jangka Sorong Pilihan Ganda Berikut adalah 10 soal pilihan ganda mengenai jangka sorong beserta jawaban dan pembahasannya Soal 11 Ada berapa fungsi utama alat ukur jangka sorong? A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 Jawaban B. 2 Pembahasan Jangka sorong memiliki dua fungsi utama yaitu pengukuran dimensi dan pengukuran diameter. Soal 12 Satuan yang umum digunakan dalam jangka sorong adalah… A. Meter m B. Centimeter cm C. Milimeter mm D. Kilometer km Jawaban C. Milimeter mm Pembahasan Satuan yang umum digunakan dalam jangka sorong adalah milimeter mm untuk mengukur dengan presisi yang tinggi. Soal 13 Berapa skala terkecil pada jangka sorong? A. 0,01 mm B. 0,1 mm C. 1 mm D. 10 mm Jawaban A. 0,01 mm Pembahasan Skala terkecil pada jangka sorong biasanya mencapai pembagian 0,01 mm untuk hasil pengukuran yang sangat presisi. Soal 14 Apa fungsi skala nonius pada jangka sorong? A. Menunjukkan ukuran pada skala utama B. Mengukur diameter C. Memberikan pembacaan yang lebih presisi D. Mengunci lengan yang dapat digerakkan Jawaban C. Memberikan pembacaan yang lebih presisi Pembahasan Skala nonius pada jangka sorong digunakan untuk memberikan pembacaan yang lebih presisi dibandingkan hanya menggunakan skala utama. Soal 15 Selain jangka sorong, alat lain yang sering digunakan untuk mengukur dengan presisi adalah… A. Penggaris B. Meteran C. Mikrometer D. Thermometer Jawaban C. Mikrometer Pembahasan Mikrometer adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dengan tingkat presisi yang sangat tinggi, khususnya untuk ukuran yang sangat kecil. Soal 16 Rumus untuk menghitung hasil pengukuran pada jangka sorong adalah… A. Ukuran = N × skala utama B. Ukuran = N × skala nonius C. Ukuran = N × skala utama + m × skala nonius D. Ukuran = N + m Jawaban C. Ukuran = N × skala utama + m × skala nonius Pembahasan Rumus tersebut menggabungkan kontribusi dari skala utama dan skala nonius dalam menghitung hasil pengukuran pada jangka sorong. Soal 17 Jangka sorong juga dikenal dengan sebutan… A. Kumpas B. Meteran C. Galvanometer D. Mikroskop Jawaban A. Kumpas Pembahasan Jangka sorong juga dikenal dengan sebutan kumpas dalam bahasa Indonesia. Soal 18 Jangka sorong digunakan untuk mengukur… A. Suhu B. Kecepatan C. Waktu D. Dimensi objek Jawaban D. Dimensi objek Pembahasan Jangka sorong digunakan untuk mengukur dimensi objek seperti panjang, lebar, ketebalan, dan diameter dengan akurasi tinggi. Soal 19 Pada jangka sorong, angka pada skala nonius menunjukkan… A. Angka desimal B. Angka bulat C. Angka pecahan D. Angka negatif Jawaban A. Angka desimal Pembahasan Angka pada skala nonius pada jangka sorong menunjukkan angka desimal yang memberikan fraksi dari satuan pengukuran yang lebih kecil. Soal 20 Jangka sorong memiliki dua lengan, yaitu lengan tetap dan… A. Lengan pengunci B. Lengan penunjuk C. Lengan gerak D. Lengan penahan Jawaban C. Lengan gerak Pembahasan Jangka sorong memiliki dua lengan, yaitu lengan tetap dan lengan gerak yang dapat digerakkan untuk mengukur objek dengan presisi. Soal 21 Jangka sorong memiliki skala utama hingga 200 mm dan skala nonius dengan 20 pembagian. Jika angka pada skala utama adalah 150 mm dan angka pada skala nonius adalah 6,5 mm, berapakah hasil pengukuran menggunakan jangka sorong ini? A. 156,5 mm B. 165 mm C. 172 mm D. 180,5 mm Jawaban A. 156,5 mm Pembahasan Dalam rumus jangka sorong, hasil pengukuran dapat dihitung sebagai N × skala utama + m × skala nonius. Substitusi angka yang diberikan akan menghasilkan 150 mm + 6,5 mm = 156,5 mm. Soal 22 Mengukur diameter suatu baut dengan jangka sorong diperoleh hasil pengukuran sebesar 8,3 mm. Berapakah jari-jari dari baut tersebut? A. 4,15 mm B. 4,3 mm C. 4,6 mm D. 4,8 mm Jawaban A. 4,15 mm Pembahasan Diameter baut adalah dua kali jari-jari. Oleh karena itu, jari-jari baut dapat dihitung sebagai setengah dari hasil pengukuran, yaitu 8,3 mm ÷ 2 = 4,15 mm. Soal 23 Jangka sorong memiliki skala utama hingga 6 inci dan skala nonius dengan 50 pembagian. Jika angka pada skala utama adalah 4,5 inci dan angka pada skala nonius adalah 0,32 inci, berapakah hasil pengukuran menggunakan jangka sorong ini? A. 4,82 inci B. 4,82 mm C. 4,82 cm D. 4,82 ft Jawaban A. 4,82 inci Pembahasan Dalam rumus jangka sorong, hasil pengukuran dapat dihitung sebagai N × skala utama + m × skala nonius. Substitusi angka yang diberikan akan menghasilkan 4,5 inci + 0,32 inci = 4,82 inci. Soal 24 Mengukur ketebalan suatu lembar kertas dengan jangka sorong diperoleh hasil pengukuran sebesar 0,03 mm. Berapakah ketebalan lembar kertas tersebut dalam satuan meter m? A. 0,00003 m B. 0,0003 m C. 0,003 m D. 0,03 m Jawaban A. 0,00003 m Pembahasan Karena 1 mm = 0,001 m, maka hasil pengukuran 0,03 mm dapat dikonversi menjadi 0,03 mm × 0,001 m/mm = 0,00003 m. Soal 25 Pada jangka sorong, angka pada skala utama adalah 2 cm dan angka pada skala nonius adalah 0,28 mm. Berapakah hasil pengukuran menggunakan jangka sorong ini dalam satuan meter m? A. 0,0228 m B. 0,2028 m C. 0,022 cm D. 0,202 cm Jawaban B. 0,2028 m Pembahasan Hasil pengukuran dapat dihitung sebagai N × skala utama + m × skala nonius. Dengan substitusi angka yang diberikan, akan diperoleh 2 cm + 0,28 mm × 0,001 m/mm = 0,2028 m. Demikianlah kumpulan contoh soal jangka sorong dan jawabannya yang bisa wikielektronika ulas untuk anda semuanya. Dengan menguasai dan mempraktikkan contoh-contoh soal jangka sorong yang telah diberikan, diharapkan pembaca dapat meningkatkan keahlian dan kepercayaan diri dalam mengoperasikan jenis alat ukur ini. Kemampuan dalam mengukur dengan akurasi tinggi adalah keterampilan yang sangat penting dalam berbagai industri dan disiplin ilmu. Jangka sorong, dengan kelebihan presisi dan fleksibilitasnya, menjadi alat yang tak ternilai dalam menjawab kebutuhan pengukuran yang detail dan teliti. Dengan melatih dan memahami berbagai aspek penggunaan jangka sorong, kita dapat memastikan bahwa hasil pengukuran kita akurat, konsisten, dan dapat diandalkan. Jangan lupa bahwa pemahaman konsep dan praktik pengukuran dengan jangka sorong memerlukan latihan yang konsisten dan kesabaran. Teruslah berlatih, dan seiring berjalannya waktu, penggunaan jangka sorong akan menjadi semakin nyaman dan terasa alami. Dengan mempelajari dan mempraktekkan contoh-contoh soal jangka sorong, kita dapat memperkuat fondasi pengetahuan dan meningkatkan keterampilan kita dalam dunia pengukuran.